Bahaya Zionisme

 Sisi Gelap Zionisme Dalam Konflik Palestina

Oleh : Abduh Rijal*

Dark Side Of Zionism


Serangan Israel kepada Palestina tanggal 10 Mei 2021 kemarin menewaskan setidaknya 83 warga Palestina di Gaza termasuk diantaranya 17 anak-anak. Masjidil Aqsa dinodai dengan serangan di bulan suci Ramadhan. Warga Muslim yang sedang mencari kemuliaan di 10 malam terakhir, diserang secara tiba – tiba meski warga berada di dalam Masjid.  Total korban menjadi 109 orang meninggal termasuk 28 anak-anak, menurut laporan Al Jazeera pada Jumat (14/5/2021). 

Konflik di Palestina menarik perhatian berbagai kalangan. Di Indonesia, hampir semua ormas dan golongan mengecam kejahatan yang telah dilakukan Israel. Artis terkenal seperti Rihanna, Bella Hadid, dan Zayn Malik berkomentar mengkritik perbuatan keji Israel. 

Palestina merupakan wilayah bersejarah bagi kaum Muslimin, di sana terdapat Masjidil Aqsa yang merupakan kiblat pertama umat Islam sebelum akhirnya turun ayat bahwa kiblat Muslimin berpindah ke Kakbah, Mekkah. 

Masjidil Aqsa memiliki keutamaan dibanding masjid lainnya. “Shalat di masjidku, lebih utama empat kali lipat dibanding shalat di sana (Masjid al-Aqsha) dan nikmat terbaik bagi orang yang shalat. Akan ada suatu masa, seorang laki-laki tidak memiliki sedikitpun tanah, namun dia melihat bahwa Baitul Maqdis lebih baik baginya dibanding seluruh dunia” Sabda Nabi. 

Palestina termasuk dalam sebutan Negeri Syam di zaman Nabi. Dan baik buruknya negeri Syam merupakan penanda kualitas ummat ini. Nabi Saw bersabda “Jika penduduk Syam rusak agamanya, maka tak tersisa kebaikan di tengah kalian.” Kini Yahudi Zionis menduduki Palestina dan bahkan berani menumpahkan darah Muslimin di atasnya. 

Inti dari konflik berkepanjangan yang terjadi di bumi Palestina sebenarnya bersumber pada Gerakan Zionisme Yahudi. Ismail Raji al-Faruqi (1 Januari 1921 – 27 Mei 1986) seorang cendekiawan Muslim kelahiran Palestina yang juga penulis buku "Islam and the Problem of Israel: Zionism as Religion (1980)" pernah berkata, "Andai kata negara Yahudi (Zionis) di buat di bulan pun, (tetap) harus ditolak."

Zionis Yahudi adalah negara rasis, mereka merendahkan martabat manusia secara keseluruhan. Pencaplokan Zionis Israel terhadap tanah Palestina pada 1947 membuat Ismail Raji al-Faruqi harus rela meninggalkan tanah kelahirannya di Jafa ke Amerika Serikat. Baginya Zionisme, menghalalkan segala cara, mulai dari sosial, politik, ekonomi, dan militer demi mewujudkan inti Yudaisme.

H. Roeslan Abdulgani Menteri Luar Negeri Indonesia pada tahun 1956-1957 pernah menyatakan bahwa Zionisme adalah Blackiest Imperialsm. Kenapa? Karena penjajahan atau imperialism klasik hanya menduduki suatu wilayah dan mengambil sumber kekayaannya. Sedangkan Zionisme, tidak hanya itu bahkan lebih kejam dengan membunuh warga Palestina dan berani mengganti warganya dengan warga Yahudi.

Zionisme sebenarnya menjadi perdebatan di kalangan Yahudi sendiri. Kaum Yahudi Ortodoks banyak mengkritik gerakan Zionisme karena dianggap terlalu kejam dan menyalahi ajaran agama Yahudi.  

Al Quran sendiri menyebut "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka”. Maka selama masih ada ideologi Zionisme, mustahil kedamaian akan terjadi. Wallahu A'lam Bis Showab.

*Aktivis Aswaja Pandaan, Peserta Program Takhassus Kulliyah Dirosah Islamiyah Pandaan Pasuruan

BACA JUGA

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama