Antara Komunisme dan Islam dalam Memperjuangkan Kaum Tertindas
Oleh : Abduh Rijal*
Isme Haus Darah |
Dr Hamid Fahmy Zarkasyi pernah menulis bahwa : Cita-cita ideologi komunis adalah membela rakyat kecil. Tapi di negeri - negeri yang rakyatnya telah makmur, komunis kehilangan misinya. Dalam kondisi seperti ini perjuangan komunis bukan lagi membela rakyat lemah, tapi menghancurkan kapitalisme.
Komunisme lahir akibat kekecewaan terhadap Kapitalisme. Kapitalisme atau Kapital adalah sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam ekonomi pasar (Wikipwdia org). Pemilik modal dalam melakukan usahanya berusaha untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Dengan prinsip tersebut, maka kemudian muncul ketimpangan sosial di tengah masyarakat terutama pada kelas pemilik modal dan para buruh.
Max Weber mencatat, bahwa ternyata di abad ke 16, di Jerman, kapitalis dan pengusaha besar serta pekerja yang terampil di perusahaan-perusahaan modern adalah kaum Protestan. Untuk berusaha mengimbangi kondisi sosial yang ada, muncullah ide tentang sosialisme yang dicetuskan Karl Marx.
Karl Marx adalah salah satu tokoh yang memusuhi kapitalisme dan segala sistimnya. Ia menganggap bahwa Kapitalis-kapitalis itu dianggap menindas kaum buruh demi memperoleh keuntungan yang sebanyak - banyaknya.
Masih Menurut Dr. Hamid, menghancurkan kapitalisme tidak perlu menunggu hingga ia matang, kata Lenin, tapi setiap ada kesempatan kaum buruh harus merebut kekuasaan. Perebutan kekuasaan ujung-ujungnya adalah pertumpahan darah. Kapitalisme dan komunisme sama-sama anyir berbau darah.
Penindasan oleh kaum kapitalis kepada kaum buruh adalah fakta yang terjadi pada banyak negara terutama di Indonesia. Ideologi Komunis yang bercita – cita memakmurkan golongan buruh juga turut hadir dalam sejarah kita. Menurut "Buku putih" (G.30-S Pemberontakan PKI), ketika kongres Nasional VI SI bulan Oktober 1921 di Surabaya. Fraksi komunis yang dipimpin oleh Semaun dan Tan Malaka berusaha mengendalikan dan menguasai jalannya Kongres, tapi usaha mereka ini ditentang oleh seorang tokoh SI, H.Agus Salim. H. Agus Salim menjawab semua argumen Semaun dan Tan Malaka dengan mengatakan bahwa, "Nabi Muhammad SAW sudah mengajarkan sosialisme sejak seribu dua ratus tahun sebelum Karl Marx"
Nabi Muhammad SAW lahir dimana manusia dijadikan sebagai komoditas. Perbudakan terjadi di mana – mana, seorang pemilik budak tidak jarang menyiksa budaknya jika merasa kecewa dengan hasil kerjanya. Di zaman itu pula kaum wanita dianggap sebagai barang yang bisa diperlakukan sesukanya. Karena saking rendahnya posisi kaum wanita, tidak jarang sebagian orang jahiliyah mengubur hidup – hidup anaknya karena malu.
Permasalahan arab jahiliyah jauh lebih kompleks daripada sekedar persaingan buruh dan pemilik modal dalam zaman Karl Marx, namun sosialisme Marx adalah ide yang lahir dari kebencian, dan kebencian akan selalu melahirkan konflik, seperti pemberontakan G 30 S PKI di negeri kita sendiri.
Islam datang melalui Nabi Muhammad SAW. Di dalam syariat Islam ada banyak ide – ide tentang penghapusan perbudakan dan penyetaraan manusia bukan lewat kebencian seperti komunis, namun lewat suatu proses ilmu yang dilakukan secara bertahap.
Pada awalnya Islam memerintahkan hendaknya para tuan memberi hak kepada budak sebagaimana manusia lainnya. Rasulullah SAW berkata "Mereka (para budak) adalah saudara dan pembantu kalian yang Allah jadikan di bawah kekuasaan kalian, maka barang siapa yang memiliki saudara yang ada di bawah kekuasaannya, hendaklah dia memberikan kepada saudaranya makanan seperti yang ia makan, pakaian seperti yang ia pakai. Dan janganlah kamu membebani mereka dengan pekerjaan yang memberatkan mereka. Jika kamu membebani mereka dengan pekerjaan yang berat, hendaklah kamu membantu mereka.” (HR Bukhari).
Setelah para budak diberikan hak yang sama seperti manusia lainnya, kemudian barulah masyarakat diarahkan menuju tahap berikutnya yaitu penghapusan perbudakan melalui hadits “Setiap orang yang membebaskan seorang (budak) muslim, niscaya Allah akan membebaskan anggota tubuhnya dengan setiap anggota tubuh budak itu dari api Neraka.”
Ideologi komunisme adalah pemikiran yang berawal dari kebencian sedangkan Islam tidak. Islam terbukti hadir untuk menghapus perbudakan secara total, dan bahkan di saat yang sama mengangkat pula isu penindasan terhadap kaum wanita. Dan semua proses tersebut dilakukan tanpa adanya pertumpahan darah.
Jadi jika anda adalah orang yang bercita – cita menghapuskan penindasan, ikutilah Islam dan lupakan Komunisme yang berdarah – darah itu. Wallahu A'lam Bis Showab.
*Aktivis Aswaja Pandaan
Emejing. Semoga makin banyak 6ang seperti beliau
BalasHapusAmin. Silahkan dishare sebanyak-banyaknya
BalasHapus