Renungan Kematian |
Jadikan kematian itu hanya pada badan karena tempat tinggalmu ialah liang kubur dan penghuni kubur senatiasa menanti kedatanganmu setiap masa.
Carilah hatimu di tiga tempat. Temui hatimu sewaktu bangun membaca Quran, tetapi jika tidak kau temui, carilah hatimu ketika mengerjakan sholat.
Jika tidak ketemu juga, carilah hatimu ketika duduk tafakur mengingati mati. Jika kau tidak temui juga, maka berdoalah kepada Allah, pintalah hati yang baru karena hakikatnya saat itu engkau tidak mempunyai hati.
Jadikanlah kemauan yang sungguh-sungguh itu menjadi mahkotanya ruh, kekalahan menjadi belenggunya nafsu dan mati menjadi pakaiannya badan, karena yang akan menjadi tempat diammu adalah kubur, dan ahli kubur setiap saat menunggu, bilakah engkau akan sampai kepada mereka.
Yang jauh itu waktu, yang dekat itu mati, yang besar itu nafsu, yang berat itu amanah, yang mudah itu berbuat dosa, yang panjang itu amal saleh dan yang indah itu saling memaafkan.
Kematian adalah sesuatu yang pasti dan dirasakan oleh setiap orang, kematian tidak bisa ditawar tawar, tidak bisa dimajukan atau dimundurkan kapan dan dimana saja.
Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya, lalu beliau bertanya, "Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?"
Murid yang pertama berkata, "Orang tua."
Murid yang kedua berkata, "Guru."
Murid yang ketiga menjawab, "Teman."
Murid yang keempat mengatakan, "Kaum kerabat."
Imam Ghazali kemudian menjawab, "Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah mati, sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati."
(Surah Ali-Imran :185).
Begadang mata untuk kepentingan selain Wajah-Mu adalah sia-sia dan tangis mereka untuk sesuatu yang hilang selain-Mu adalah kebatilan, dan hiduplah sesukamu karena kamu akan mati juga.
Yang dekat itu kematian. Ingat bahwa ajal selalu mengiringi langkah kita di sepanjang waktu.
Siksa buat ulama adalah kematian mata hatinya ketika mereka memburu dunia melalui amalan akhirat.
Yang paling dekat dengan kita adalah mati, yang paling jauh dengan kita adalah masa lalu dan yang paling besar di dunia ini adalah nafsu. Wallahu A'lam. (Senyapena)
BACA JUGA
Kategori:
imam ghazali
kisah hikmah
nasihat kebijaksanaan
Renungan kematian
renungan sufistik
sufisme
tentang kematian