Merana Karena Corona
Oleh : Muhammad Syafii Kudo
Intaian Corona |
Jika kita bertanya tentang apa yang menyita perhatian dunia belakangan ini. Tentu jawabannya adalah kasus wabah mematikan di China akibat virus Corona. Virus mematikan mirip SARS tersebut kini menyita perhatian publik. Sebab wabahnya yang menyebar cepat dan sangat mematikan itu kini mulai menyebar ke luar China.
Tak kurang 13 negara sudah terjangkiti dan berpotensi bertambah mengingat mobilisasi virus ini sangat cepat dan mudah. Seperti diberitakan Kompas.com Sabtu (25/1/2020), virus corona adalah penyakit zoonosis atau yang ditularkan dari hewan ke manusia. Dilansir dari Business Insider, penyebaran virus corona bisa terjadi di pasar-pasar yang menempatkan manusia dengan hewan mati atau hidup di tempat yang sama.
Salah satu ilmuwan asal China, Vincent Munster mengindikasikan bahwa virus corona ini adalah virus kelelawar. Berlainan dengan Munster, kelompok ilmuwan lainnya yang menyunting Journal of Medical Virology, spesies perantara dalam kasus ini diduga adalah kobra China. Alasannya, analisis genetik lebih lanjut menunjukkan bahwa blok pembangun genetik virus corona Wuhan sangat mirip dengan ular. ((Darimana Virus Corona)
Berita terbaru mewartakan bahwa Menkes RI, Terawan Agus, menganggap hoaks mengenai kabar yang menyatakan bahwa virus tersebut berasal dari kelelawar. Terlepas dari perdebatan darimana sumber penyakit tersebut berasal, ada sisi lain yang unik dari wabah ini, yakni mengenai kemiripan dampak virus tersebut dengan wabah zombie ala film-film horor. Bahkan warganet menganggap wabah tersebut mirip film-film penyebaran virus di dalam suatu kota seperti fillm The Flu (Korsel, 2013), Contagion (Warner Bross, 2011), Outbreak (1995), dan 28 Days Later (2002).
Virus ini membuat penulis juga teringat dengan film Train To Busan yang berhasil memecahkan rekor lebih dari 10 juta jumlah penonton pada tahun 2016 . Film asal Korea Selatan (2016) itu juga berkisah tentang bencana mayat hidup di Korea Selatan akibat sebuah virus.
Meskipun dianggap virus tersebut berasal dari hewan-hewan liar, namun kini muncul kasak-kasuk bahwa ada dugaan lain di balik wabah mematikan tersebut. Epidemi virus corona yang tengah menyebar secara global bisa jadi berasal dari laboratorium di Wuhan, yang terkait dengan program senjata biologi rahasia China. Hal ini diungkapkan oleh seorang ahli perang biologis Israel, Dany Shoham.
Dia mengatakan bahwa institut ini (Laboratorium) berhubungan dengan program senjata biologi rahasia Beijing. "Laboratorium tertentu di institut ini mungkin terlibat dalam hal penelitian dan pengembangan senjata biologis China. Setidaknya sebagai pelengkap, namun bukan sebagai fasilitas utama penyelarasan senjata biologi," katanya dikutip dari Washington Times, Sabtu, 25 Januari 2020.
Analis senior yang pada era 1970-1991 menjadi anggota intelijen militer Israel untuk perang biologi dan kimia di Timur Tengah dan di seluruh dunia ini mengatakan bahwa pengerjaan senjata biologi dilakukan sebagai bagian dari penelitian sipil-militer ganda dan 'pasti rahasia'.
Pernyataan Dany Shoham yang meraih gelar doktor dalam bidang mikrobiologi medis itu didukung oleh temuan Radio Free Asia yang minggu ini menyiarkan ulang laporan televisi lokal Wuhan dari tahun 2015 lalu, yang menunjukkan laboratorium penelitian virus paling maju di China, yang dikenal sebagai Institut Virologi Wuhan. (Virus Dari Wuhan)
Hikmah Di Balik Musibah
Publik tanah air tentu masih ingat dengan kecongkakan China di laut Natuna beberapa waktu lalu. Bagaimana ngeyelnya mereka mengakui wilayah kelautan NKRI sebagai wilayah mereka. Bukan hanya Indonesia, banyak negeri jiran di wilayah Asia Tenggara lainnya yang juga memiliki masalah teritorial laut dengan negeri Komunis terbesar itu.
China juga sedang menjadi sorotan dunia akibat kekejamannya kepada etnis Muslim Uighur. Pelanggaran HAM oleh rezim China kepada etnis Uighur itu dinilai sudah mirip apa yang dilakukan oleh NAZI dahulu, yakni mendoktrin massal muslim Uighur di kamp konsentrasi agar menanggalkan akar budaya dan agamanya serta wajib belajar "menjadi" warga China yang baik.
Mengingat itu semua, wajar jika ada sebagian warganet yang geram dengan kepongahan bangsa dengan kekuatan militer nomor tiga di dunia itu dan menganggap bahwa virus Corona adalah "karma" bagi mereka. Apalagi Presiden Xi Jin Ping dengan percaya diri mengatakan di depan media bahwa China tidak akan kalah dengan virus Corona. Meski sejauh ini negeri panda itu masih kewalahan menghadapi virus mematikan tersebut.
Tanpa mengurangi rasa empati kemanusiaan kepada rakyat China yang menjadi korban virus tersebut, tentu ada banyak hikmah yang bisa kita petik dari kejadian ini. Bahwa tidak ada kejadian yang serba kebetulan di dunia ini. Secara sunatullah (hukum alam) tentu suatu akibat pasti ada musababnya, ini sesuai hukum kausalitas dunia.
Mengenai virus Corona tersebut, jika dugaan awal bahwa virus Corona ditularkan lewat hewan liar maka kita tentu akan segera ingat dengan beberapa kisah serupa di dalam Al Qur'an dalam kisah kaum-kaum terdahulu. Bagaimana Fir'aun dengan kerajaan adidayanya bisa ditundukkan oleh hewan-hewan yang bahkan selama ini dianggap remeh. Kesombongan Fir'aun yang menindas Bani Israel pernah "dijewer" oleh Allah melalui tentaraNya yang berupa belalang, kutu, dan katak (QS. Al A'raf : 130-136)
Ada pula Namrud yang ditumbangkan oleh nyamuk. Kecongkakan raja zalim zaman Nabi Ibrahim Alaihis Salam itu mengingatkan kita pula dengan Abrahah yang juga dihancurkan Allah lewat sekawanan burung Ababil. Semua itu hendaknya menjadi peringatan penting bagi kita bahwa sekuat apapun kekuasaan yang zalim, otoriter, dan tiran pasti akan dihancurkan oleh Allah.
Kasus ini juga mengajarkan kepada kita bahwa tak semua hewan bisa dikonsumsi. Dalam Islam binatang-binatang diklasifikasi menjadi 3 hukum, yakni halal, haram, makruh. Hikmahnya adalah apa yang selama ini diharamkan oleh Allah tentu ada sisi negatifnya bagi manusia. Terutama dari sisi kesehatan.
Kasus Corona yang konon berasal dari kelelawar ini harusnya makin membuat kita yakin bahwa makan makanan yang halal adalah cara pencegahan terbaik dari berbagai penyakit.
Signal Kiamat Makin Dekat ?
Daily Mail, Sabtu (25/1/2020) melansir berita bahwa pakar kesehatan terkemuka Amerika Serikat (AS) memperkirakan, Virus Corona dapat membunuh 65 juta orang dalam setahun. Bahkan peringatan tersebut sudah diungkap tiga bulan sebelum wabah di China itu terjadi.
Para ilmuwan di Johns Hopkins Center for Health Security membuat sebuah prediksi menakutkan. Model wabah hipotetis corona dalam penelitian itu, pada bulan Oktober 2020 hanya butuh 18 bulan untuk memusnahkan 65 juta orang di seluruh dunia. (Kecerobohan China)
Jika melihat bahayanya virus Corona dan prediksi para ilmuwan mengenai potensi jumlah korban akibat wabah ini, tentu wajar jika pikiran kita kemudian terarah menuju masalah akhir zaman. Sebab dikatakan bahwa salah satu tanda kiamat (kecil) adalah apabila manusia mengalami kematian kelompok demi kelompok (kematian massal), seperti kawanan domba yang mati akibat wabah.
Auf ibn Malik Radhiyallahu Anhu menuturkan, bahwa Rasulullah ï·º bersabda, “Hitunglah enam perkara yang akan terjadi menjelang dekatnya hari kiamat: Wafatku, penaklukan Baitul Maqdis, kematian yang akan menimpa kalian akibat penyakit yang seperti wabah qu’ash.”
Qu’ash adalah virus yang menyerang binatang ternak. Hidung hewan yang terjangkit virus ini akan mengeluarkan lendir, lalu hewan itu pun mati seketika. Wabah ini sudah muncul pada masa kekhalifahan Umar ibn Khtaththab Radiyallahu Anhu, pasca penaklukan Baitul Maqdis pada tahun 16 H. Penyakit ini menyebar pada tahun 18 H di negeri Syam dan menelan banyak korban hingga mencapai 25 ribu jiwa kaum Muslimin.
Bahkan di antara yang menjadi korban adalah para sahabat Nabi seperti Mu’adz ibn Jabal, Abu Ubaidah, Syarhbil ibn Hasanah, Al-Fadl ibn Al-Abbas ibn Abdul Mutahallib dan beberapa sahabat lainnya. (Kiamat Sudah Dekat? Karya: Dr. Muhammad Al-‘Areifi | Penerbit: Qisthi Press)
Jika ada pertanyaan apakah bumi sudah makin mendekati kiamat, maka tentu jawabnya hanya Allah yang tahu. Yang jelas sebagai seorang Muslim yang bisa kita lakukan hanya menyiapkan perbekalan amal sebelum menyongsong hari khatamnya segala kehidupan di seluruh semesta tersebut.
Ini seperti jawaban Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Sallam saat ditanya oleh seorang Badui kapan kiamat akan terjadi. Dan jawaban Rasulullah Saw adalah berupa pertanyaan balik, apa persiapanmu untuk menghadapinya.
Sebagai orang yang beriman hendaknya kita bijak menyikapi kasus kematian massal akibat wabah seperti Corona ini. Penjabaran para pakar tentang ini itu dalam kasus virus mematikan ini hanyalah spekulasi alias Dhon (dugaan) sebagai batas maksimal manusia melakukan tugasnya. Meski seilmiah apapun kesimpulan para pakar tersebut, yang jelas mereka tetaplah manusia yang hanya memiliki sedikit ilmu di hadapan luasnya lautan ilmu Allah Swt.
Maka bijaknya kita makin menundukkan pikiran dan menghamba pada Nya. Bahwa ternyata manusia dengan segala kecanggihan teknologinya tak mampu menghadapi serangan "tentara Allah" yang berupa virus.
Ini adalah bentuk teguran Allah Swt bahwa tiada yang paling Kuasa dan Maha Besar di jagad ini selainNya. Dan beruntunglah kaum beriman yang bisa membaca pesan dari tiap bencana yang terjadi. Serta celakalah bagi mereka yang masih terhijab alias tidak bisa melihat peran Allah dalam tiap kejadian di alam semesta ini. Wallahu A'lam Bis Showab. (senyapena)
BACA JUGA
Kategori:
akhir zaman
biological weapon
corona
corona virus
people's republic of china
sars
senjata biologis
uighur
virus corona
virus corona di china
wabah corona
zombie