"Tuhan Baru" Zaman Now

"Tuhan Baru" Zaman Now
Oleh : Muhammad Syafii Kudo

Gadget's Slave

"Sekte Apple", demikian judul “magis” yang pernah diangkat oleh harian Kompas edisi Senin, 06 Juni 2011,  pada rubrik Teropong di Sub Rubrik Form@t, sebuah rubrik yang memang khusus membahas masalah dunia Gadget, IT, dan segala yang berbau teknologi. 

Dalam rubrik tersebut (06/06/2011) tengah dibahas mengenai betapa sangat vitalnya teknologi mencengkeram dunia saat ini. Teknologi kini ibarat sebuah “Tuhan Baru" bagi para manusia modern hingga apapun akan dilakukan demi dapat memiliki produk-produk dari teknologi terkini. 

Mulai dari cara yang wajar hingga cara yang ekstrem, tak masuk akal dan aneh. Di China, seorang remaja usia sekolah yang dikenal dengan nama Xiao Zheng (Si kecil Zheng) pada tahun 2011 lalu bahkan dikabarkan rela menjual satu ginjalnya demi mendapatkan sebuah perangkat teknologi terkini dari Apple Corporation. 

Diwartakan bahwa ia nekat melakoninya setelah ia melihat iklan Online yang menawarkan uang kepada siapa saja yang mau mendonorkan organ tubuhnya. Nah, setelah mengetahui iklan tersebut si kecil Zheng akhirnya tertarik dan memutuskan pergi ke Rumah Sakit di Chenzhou, Provinsi Hunan, China bagian tengah, guna menjual ginjalnya. Remaja China ini berhasil membawa pulang uang sebesar 22.000 Yuan (sekitar Rp 29 Juta) dari hasil menjual salah satu organ Vitalnya tersebut. 

Dan tahukah anda untuk apa uang sebanyak itu hingga anak seusia dia rela melakukan apapun demi mendapatkannya.  Ternyata semua itu dia lakukan agar dapat sesegera mungkin memiliki iPad2 buatan Apple Computers. 

Sesampainya Zheng di rumah, ibunya yang bernama Nyonya Liu sangat kaget ketika mendapati anaknya tersebut menenteng iPad2, Notebook PC, dan sebuah iPhone. Bagaimana tidak, bukankah semua gadget tersebut sangat mahal, apalagi untuk ukuran keluarganya. Darimanakah anaknya mendapatkan semua itu. Dan kecurigaan Nyonya Liu pun akhirnya perlahan terjawab saat dia mendapati bekas luka jahitan operasi di badan anaknya itu.

Dari kisah nyata tersebut, kita dapat mengambil sebuah pelajaran bahwa teknologi di zaman ini ternyata sungguh demikian vitalnya dan mampu menghipnotis otak anak manusia di semua usia. Disadari atau tidak, teknologi (terutama Gadget) hari ini nampaknya telah terposisikan sebagai Tuhan baru bagi sebagian manusia. Karena telah nyata bahwa begitu banyak anak Adam yang kini menghambakan diri padanya seolah - olah mereka tidak dapat hidup tanpanya.

Mengenai fenomena semacam ini Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam telah jauh hari mengingatkan manusia bahwa sebelum kiamat datang menghampiri jagad raya ini maka akan dinampakkan pada kita tanda-tandanya berupa tanda  kecil dan besar. Dan salah satu tanda kiamat kecil menurut Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam adalah banyak “Budak melahirkan Tuannya”. 

Dan di luar penafsiran yang sudah baku, ada beberapa kalangan kontemporer yang mentakwilkannya dengan keadaan kekinian yang salah satunya adalah maraknya fenomena manusia diperbudak oleh teknologi yang notabene lahir dari otak manusia itu sendiri. Artinya, manusia kini diperbudak oleh apa yang ia ciptakan sendiri selayaknya budak melahirkan tuannya. 

Kini jika diperhatikan dengan seksama, teknologi yang pada dasarnya diciptakan oleh manusia guna mempermudah semua aktivitas kehidupannya mulai bergeser posisinya. Manusia yang awalnya menjadi “tuan” dari semua teknologi yang mereka lahirkan sendiri, kini mulai diperbudak oleh teknologi seolah-olah tanpa produk teknologi tersebut manusia tidak dapat hidup di zaman digital ini. 

Maka tak berlebihan jika kita menyebut semua fenomena ini layaknya sebuah alarm kiamat yang meski bunyinya memang masih tidak terlalu nyaring karena masih merupakan salah satu tanda dari kiamat kecil namun harus tetap diwaspadai. Sebab salah satu potensi bahaya besar di balik segala kecanggihan teknologi adalah resiko kita untuk menduakan Tuhan sangat besar pula karena bukan rahasia lagi bahwasannya teknologi selain bermanfaat juga sangat dapat melalaikan kita dengan buaian kecanggihannya itu, maka jangan sampai kita mempertuhankannya. 

Seperti peringatan dari Allah SWT, “…ada juga di antara manusia yang mengambil selain dari Allah (untuk menjadi) sekutu-sekutu (Allah), mereka mencintainya, (memuja dan mentaatinya) sebagaimana mereka mencintai Allah; sedang orang-orang yang beriman itu lebih cinta (taat) kepada Allah. Dan kalaulah orang-orang yang melakukan kezaliman (syirik) itu mengetahui ketika mereka melihat azab pada hari akhirat kelak, bahawa sesungguhnya kekuatan dan kekuasaan itu semuanya tertentu bagi Allah, dan bahawa sesungguhnya Allah Maha berat azab siksaNya, (niscaya mereka tidak melakukan kezaliman itu)”.(Surah Al-Baqarah [02] :165). 

Pesatnya perkembangan teknologi memang sebuah keniscayaan yang tak mungkin dapat dibendung.  Namun ada yang bisa kita lakukan yaitu menentukan cara menyikapinya. Teknologi ibarat pisau bermata dua. Gunakanlah ia sebijak mungkin. Dan jika mampu gunakanlah di jalan Allah. Karena jika tidak maka ia malah akan mencelakakanmu.  Wallahu A'lam Bis Showab.

BACA JUGA

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama